Cerpen matchmaking part 14
11.06.2017
cerpen rify matchmaking part 14
cerpen matchmaking part 14
Dan sekarang, tak ada sedikitpun hasil, yang baik saja, yang ia dapatkan. Ia berusaha menyangkal pikiran buruk yang merasuki kepalanya. Dilihatnya Ify yang menatapnya dengan tuntutan penuh agar ia menjelaskan apa yang terjadi. Dialog pun terhenti sampai disana. Dan aku menyuap nasi dalam sendok itu dengan mata menatapnya tak percaya. Beberapa menit cerpen rify matchmaking part 14, nama Alvin tak jua tersembul di layar BB-nya. Awal-awal iya cuma flu, tapi habis itu badannya bisa meriang dan demam deh akhirnya. Taksi yang Dea cerpen matchmaking part 14 pun dalam sekejab menghilang dari pandangan. Bukannya gadis itu bersama pemuda ini sejak tadi? Yah, mungkin perjuangannya belum cukup keras dibanding perjuangan Alvin meregut maafnya waktu itu. Hmm, pasti tuh orang berdua mau nonton. Membuatnya kesulitan cerpem tak memikirkannya setiap hari, merindukan setiap ocehan gadis itu. Karena pada kenyataannya, Via hanya bisa menurut dan menurut pada apa yang Gabriel perintahkan. Sebenarnya lagi cerpen rify matchmaking part 14 mood ini karena IFC sama Shivers berantem. Merebah dan merambat ke rongga dada. Dapat dilihatnya dengan matchmzking, Rio masih terbaring santai dengan mata tertutup di atas tempat tidur. Mengingat nama itu seakan mengingatkannya pada kejadian kemarin pagi. Ku berikan jempol-jempolku untukmu. Bangkit dari dudukku, aku mengambil piring kotor dari depannya, menyatukan dengan milikku, dan membawa ke bak cuci piring.
Sedih CaGni yang udah ditunggu-tunggu berasa cuma prt. Tapi nggak pa-pa deh, ceritanya tetep keren-sekeren-kerennya, haha. Selalu suka sama amtchmaking RiFy: D bgian RiFy selalu bsa mmbuat pmbaca ikut trbawa emosi, nyesek, huaaa pokokny cerpen matchmaking part 14 cerita yg bsa bkin nangis, karena itu bukti bhwa crita itu brhasil mmbwa pmbaca sprti ikut didalamya, mrasa sprti karakter yg brmain d crta itu. Jangn trllu ngaret ya?
Udh ga sbar nih hehe: Berpegangan pada angin, berpijak pada air. Jumat, 18 Mei Matchmaking Part Hello 1 2 3, bersama cerbung ini kembali. Part ini Alshill gak muncul gak papa yaa? Alshill kan udah kemarin. Part depan baru kembali seperti semula, semuanya ada. Ya sudah langsung saja yaw! Semoga tidak mengecewakan pemirsah!
Matanya ccerpen terbuka perlahan meski masih malu-malu. Patr dan mulai banyak cahaya menyiram penglihatnya itu. Pagi ini, ia sudah diganggu dengan keharusannya meminum obat. Matcumaking panas tubuhnya cerpen rify matchmaking part 14 setinggi kemarin. Amanda, orang yang memanggilnya sekaligus alarmnya pagi ini, mengambil posisi duduk di tepi kasur menunggunya agar segera bangun. Ditangannya tergenggam beberapa pil obat untuknya dan segelas air di tangan yang satu lagi.
Ify tak mengambil waktu banyak untuk rehat. Badannya lumayan mudah ditegakkan. Ia sudah duduk menyender pada bantal yang menjadi penopang tidurnya beberapa jam lalu. Amanda kemudian memberikan kedua jenis benda tadi. Meski rasa mual menyergap, namun apa boleh buat, ia mau tidak mau harus menelan pil-pil berwarna menarik itu, yang sesungguhnya sangat tidak menarik untuk ditelan.
Sama sekali tidak membuatnya tertarik untuk menempatkan mereka lama di dalam mulut. Dibuang saja boleh tidak? Menyadarkan Ify bahwa ia benar-benar harus menelan habis beberapa pil obat di tangannya. Ify menyeringai kaku lalu dengan segera memasukkan sekaligus semua pil itu ke dalam mulut. Dalam sekejab, obat-obat itu menggelinding masuk melewati tenggorokan hingga terjun ke dalam perut. Kemudian, melihat air muka Ify yang mendadak aneh setelah meminum obat itu, Amanda memberikan cerpen rify matchmaking part 14 satu apel yang ia bawa bersamaan dengan obat dan paart air tadi.
Ify menerimanya matcmaking senang hati dan langsung saja mencuil bagian paling luar dari buah itu. Ia sudah sangat biasa memanggil Amanda, Mama. Kedua tangannya bergerak mengusap-ngusap kepala dan wajah Ify, lembut. Matxhmaking mengangguk cepat dan tersenyum matchmakinf Amanda. Menunjukkan pada Amanda bahwa ia sungguh cerpen rify matchmaking part 14 tidak apa-apa. Amanda cukup lega melihat itu.
Tapi, masih ada juga sedikit keyakinan bahwa Ify belum sepenuhnya dalam keadaan normal. Ify menggigit apelnya sekali lagi, sekalian matanya berkeliling memeriksa satu-satu objek dalam kamarnya. Atau mungkin berusaha memusatkan pandangan pada satu objek yang diharapkannya berada mathcmaking dalam ccerpen. Pemuda itu dimana ya?
Hati-hati, jangan sampai Amanda sadar akan apa yang sedang ia lakukan dan pikirkan. Tapi, yang namanya ibu, meski baru satu hari atau tahunan sekalipun, pasti tahu arti dari setiap gelagat anaknya sendiri atau yang dijadikan sebagai anak sendiri. Kalau misalnya ada undian berhadiah, mungkin Amanda sudah memborong seluruh hadiah yang dijanjikan. Ujarannya tepat seratus persen. Ify menyeringai lebih kaku diikuti prt tangan yang lain menjentil-jentil ,atchmaking tebal di pipi.
Ya udah, Mama bangunin dia dulu, nyuruh beli bubur. Ia tersenyum senang sesaat setelah Amanda selesai berbicara. Amanda memandangnya sebentar lalu tersenyum mengerti. Satu-persatu itu mengirama serentak dengan dentuman-dentuman tak wajar dalam dadanya. Terbukti dengan jemarinya yang memelintir baju kuat-kuat. Berkali-kali hempasan nafas keluar dari mulutnya. Sungguh, ia gugup sekali.
Ini kali pertamanya membangunkan Rio, orang yang selama ini bahkan sudah membuatnya lebih dulu mengalami hal-hal aneh seperti yang tersebut tadi. Tak hanya itu, berbagai pengalaman menguak haru bahkan tangis juga pernah diberikan pemuda itu padanya. Pokoknya, lengkap deh kalau berbicara tentang perasaan akan pemuda itu. Ify sampai di depan pintu. Ia lalu memutar gagang pintu pelan-pelan.
Jangan sampai hal itu menyegerakan Rio sadar dari lelapnya. Entahlah, ia hanya ingin melihat pemuda itu sedikit lebih lama. Kan jika pemuda itu bangun dengan cepat, otomatis waktu memperhatikannya akan lebih cepat pula. Kepalanya kemudian menyembul masuk lebih dulu ke dalam, dari balik pintu. Dapat dilihatnya dengan jelas, Rio masih derpen santai dengan mata tertutup di atas crpen tidur.
Masih bergumul bersama apa saja yang singgah dalam alam bawah sadar pemuda itu. Air mukanya tenang seakan menikmati segala apa yang dilihat. Menyembunyikan perasaan teramat gembira dalam kikik diam-diam itu. Sepertinya, memang itulah yang selama ini ia lakukan. Mengamati pemuda tampannya dari kejauhan dalam jarak yang sungguh dekat. Menyuarakan kecintaan dalam setiap suasana terjamu keheningan.
Bersikap cerpen rify matchmaking part 14 meski hati tertandas dalam cerpen rify matchmaking part 14, ketegangan menghadapi perlakuan dari pemuda tampannya. Mempertahankan perasaan mendalamnya meski berkali-kali rasa itu dicoba dibuat terkubur dalam-dalam. Dan yang terpenting, semuanya diam-diam. Ia menikmati hal itu. Selalu siaga akan dampak perbuatan yang ia lakukan. Ify melangkah masuk ke dalam kamar. Sekarang, ia sudah berdiri begitu dekat dengan tempat dimana Rio berbaring.
Dadanya mendentum kian keras karena itu. Perlahan, meski takut-takut, ia duduk di pinggiran kasur. Matanya tak lepas dari sosok Rio, wajah pemuda itu. Seperti banyak lebah yang bersemayam dalam keanggunan derpen istimewa itu. Senyum di wajahnya merekah begitu lebar. Ini adalah satu dari sekian banyak hal yang ia inginkan, ia nantikan dan terkadang ia impikan setiap malam.
Kali ini sedikit memunculkan suara, pelan namun bertenaga. Telapak tangan kanannya kemudian ia tempelkan tepat di atas dada Rio. Memeriksa bagaimana keadaan sesuatu yang tersembunyi di dalam sana. Ia merasakan matchmakign itu berdetak cukup cepat. Lalu kemudian tangan kiri di taruhnya di dada. Ia membandingkan mana yang lebih cepat, detak jantungnya atau jantung Rio.
Matchmaiing yang lebih unggul adalah dan sudah pasti jantungnya. Jauh sekali perbedaan di antara keduanya.
Ass! Hello 1 2 3, bersama cerbung ini kembali. Part ini Alshill gak muncul gak papa yaa? Alshill kan udah kemarin. Part depan baru kembali. Matchmaking Part 14 B Assalamualaikum! Haha, gak ngaret kaaaan? * watadosmodeon* Ckck, likersnya makin berkurang aja. Gak papalah. Matchmaking Part 14 B Assalamualaikum! Haha, gak ngaret kaaaan? * watadosmodeon* Ckck, likersnya makin berkurang aja. Gak papalah. Gabriel sembari menggelayuti lengan Via manja. Baru kali ini ia seperti itu. Via mengernyit heran. Kerasukan lagi? Setan dalam tubuh tuh.